Poin Penting Berkshire Hathaway 2021 Annual Report
Laporan Tahunan perusahaan yang dipimpin oleh Warren Buffet, Berkshire Hathaway, akhirnya dapat kita baca bersama. Saya, dan tentunya teman-teman investor yang lain, sangat excited saat mendapat kopi pdf dokumen tersebut dan ingin segera membacanya. Saya pribadi sangat menunggu-nunggu bagian Chairman’s Letter yang ditulis langsung oleh Warren Buffet. Biasanya akan banyak sekali wisdom yang bisa kita dapatkan langsung dari legenda kita.
Dan yang paling saya suka dari Annual Report Berkshire adalah kesederhanaannya. Apabila anda belum pernah membaca Annual Report Berkshire, jangan bayangkan anda akan menemukan foto jajaran komisaris dan direksi. Jangan juga mengharapkan akan menemukan infografis performa perusahaan yang menarik. Dari sampul depan sampai halaman belakang anda hanya akan menemukan paragraf dan angka. Khas orang Amerika yang gemar menulis. Dokumen ini menunjukkan betapa Warren Buffet adalah seorang yang memiliki pemikiran yang tertata, seperti yang dia ungkapkan pada halaman 11, bahwa “writing has helped me develop and clarify my own thoughts.” Barangkali inilah yang menjadi salah satu faktor kesuksesan Berkshire. CEO-nya gemar membaca dan menulis.
Artikel ini akan menyinggung catatan-catatan penting dari Chairman’s Letter tersebut yang tentunya saya berharap dapat kita jadikan pelajaran bersama sebagai bekal perjalanan investasi kita. Namun sebelumnya tak salah jika kita sedikit membahas kinerja Berkshire Hathaway.
Kinerja perusahaan ditampilkan di bagian depan laporan ini tepat setelah Daftar Isi. Tercantum di sana pertumbuhan perusahaan sejak tahun 1965 sampai 2021, atau selama 56 tahun. Tak lupa manajemen juga menampilkan kinerja S&P 500 beserta dividennya sebagai perbandingan. S&P 500 kalau di Indonesia bisa dibilang seperti IHSG. CAGR perusahaan selama 56 tahun adalah 20,1%, dua kali lipat dari S&P 500 yang hanya mencatat performa CAGR 10,5%. Dari daftar panjang itu, saya mencatat Berkshire Hathaway hanya mengalami kinerja negatif selama 9 tahun saja, atau 16%. Sedangkan S&P 500 bertumbuh minus 11 kali.
Secara kumulatif, pertumbuhan nilai investasi pada Berkshire Hathaway dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Itu artinya, apabila anda berinvestasi sebesar 100 juta rupiah pada tahun 1964 di Berkshire Hathaway, maka uang anda sekarang menjadi 3,6 triliun rupiah! Sedangkan jika kinerja portfolio anda mengikuti pertumbuhan S&P 500 dengan CAGR 10,5%, dengan modal yang sama uang anda di tahun 2021 akan menjadi 29,8 miliar rupiah saja. The power of compounding! CAGR and time matter.
Fakta ini semakin meyakinkan diri saya untuk lebih mantap dalam berinvestasi di pasar modal. Pasar modal adalah tempat teraman untuk berinvestasi asal kita mampu untuk mengontrol risikonya. Kita bisa lihat beberapa kali pasar modal jatuh, namun akan selalu dapat recover lagi. Seperti kata pepatah: jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.
Tempat teraman untuk menyimpan uang bukanlah di bank atau menaruhnya di bawah bantal. Kenapa? Karena kita menghadapi musuh tak terlihat yang bernama inflasi. Boleh jadi jumlah uang anda tetap bila menyimpannya di bawah bantal. Namun 56 tahun kemudian, uang 100 juta yang anda simpan di bawah bantal tersebut akan mengalami penurunan daya beli yang signifikan karena kenaikan harga-harga di sekitar anda.
Kinerja Berkshire Hathaway 2021
Performa Berkshire mengalami peningkatan yang luar biasa bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai aset tercatat USD 958,8 miliar, naik 9,7%. Ekuitas menjadi USD 506,2 miliar, mengalami peningkatan sebesar 14,2%. Peningkatan ekuitas ini terbantu oleh laba ditahan yang mengalami kenaikan 20,2% menjadi USD 534,4 miliar. Laba bersih mengalami kenaikan 109%, dari USD 43,2 miliar di tahun 2020 menjadi USD 90,8 miliar. Kenaikan laba bersih ini berkat kenaikan pendapatan sebesar 12,5% dengan kenaikan beban-beban yang hanya 8,1%. Laba per saham menjadi USD 39,64, naik 122% dari tahun sebelumnya. Patut menjadi catatan bahwa kenaikan earning per share ini selain didapat dari kenaikan laba bersih juga merupakan hasil dari aksi buyback saham Berkshire.
Berbicara valuasi, PER Berkshire pada bulan Maret 2021 di angka 8,26 sedangkan PBVnya pada posisi 1,4 kali. Cukup murah, bukan?
Selanjutnya saya akan membahas poin-poin penting yang ditulis oleh Warren Buffet pada bagian Chairman’s Letter.
Warren Buffet dan nasionalisme.
Salah satu yang saya kagumi dari Amerika Serikat adalah nasionalisme rakyatnya. Rata-rata rumah di Amerika sana selalu memasang bendera. Di film pun begitu. Tontonan produksi negeri Paman Sam jarang yang tidak menampilkan bendera Amerika, walaupun hanya sekelumit saja. Tak terkecuali Warren Buffet. Begitu bangganya dia pada negaranya sampai harus berterima kasih di suratnya ini.
Buffet dengan jujur mengakui bahwa pencapaian Berkshire hingga sejauh ini tak lain tak bukan karena perusahaannya berdiri dan beroperasi di tanah Amerika. Ya, Amerika mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa yang berujung kepada kemakmuran rakyatnya. Bisnis-bisnis menikmati kemajuan ekonomi ini. Warren Buffet berkata, “Berkshire tidak akan sebesar sekarang apabila tanah Amerika tidak ada. Di sisi lain, Amerika Serikat akan tetap mengalami kemajuan ekonomi yang dahsyat walaupun tanpa keberadaan Berkshire.”
Buffet menyinggung kontribusi Berkshire terhadap negara. Perusahaan ini di tahun 2021 membayar pajak sebesar USD 3,3 miliar rupiah atas total pendapatannya yang sebesar USD 402 miliar. Selain itu, Berkshire juga mengeluarkan pajak-pajak negara bagian dan juga pajak di luar negeri. Ditulis juga di dokumen ini bahwa selama sembilan tahun pertama merger perusahaan Berkshire dan Hathaway hanya membayar pajak sebesar 100 USD per hari. Sekarang mereka membayar hingga 9 juta USD per hari. Warren Buffet menggambarkan hubungan antara Berkshire dan pemerintah Amerika Serikat selayaknya sebuah kemitraan (partnership). Sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
Hal ini mengkonfirmasi pernyataan Peter Lynch, bahwa pahlawan di zaman sekarang adalah mereka yang mampu memberi manfaat bagi orang banyak. Salah satunya adalah bisnis. Bisnis mampu menyerap tenaga kerja yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi angka kemiskinan sebuah negara. Bisnis juga pembayar pajak yang besar. Pemasukan negara dari pajak digunakan untuk pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan hal-hal lainnya.
Sebaliknya, bisnis juga membutuhkan ekosistem negara yang kondusif. Amerika Serikat menurut Warren Buffet adalah faktor utama kesuksesan Berkshire, terima kasih atas kedigdayaan ekonominya di abad ke-20 ini. Sehingga Opa Warren tak segan berkata, “when you see the flag, say thanks.”
Membeli bisnis, bukan saham
Warren Buffet dan Charlie Munger sejak lama menegaskan prinsip mereka dalam membeli saham adalah atas dasar ekspektasi terhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Buffet dan Munger tidak membeli saham hanya karena dengan alasan bahwa harga saham akan naik pada periode tertentu. Warren Buffet melalui kendaraan Berkshire sebagai holding company adalah seorang business-picker, bukan stock-picker.
Statement Buffet ini seolah menampar saya. Terus terang saya masih di level stock-picker. Saya masih mengharapkan kenaikan harga saham yang saya miliki untuk kemudian saya jual di harga yang jauh melampaui harga beli saham. Kalau dipikir-pikir, saya lebih mirip menyewa saham daripada memiliki saham sebuah perusahaan. Mungkin hal ini dapat dimaklumi karena modal saya belum kelas kakap seperti Warren Buffet dengan Berkshire-nya. Selain itu, saya masih dalam tahap belajar untuk mengerti sebuah bisnis karena circle of competence saya masih kecil sekali.
Klaim Warren Buffet bahwa dirinya merupakan seorang pemilih bisnis dapat kita lihat dari masih bercokolnya daftar perusahaan yang telah dibeli sejak puluhan tahun yang lalu. Di antaranya adalah American Express, Coca Cola, See’s Candy Shops, dan Geico. American Express, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, telah dimiliki oleh Berkshire sejak awal tahun 1960 dengan biaya USD 1,2 miliar untuk 19,9% sahamnya. Coca Cola juga dibeli dengan mahar USD 1,2 miliar untuk porsi kepemilikan 9,2% sejak tahun 1988. See’s Candy, sebuah perusahaan coklat dan permen, telah dimiliki sejak tahun 1972. Geico, perusahaan asuransi yang pernah saya beli asuransinya, telah dibeli sejak tahun 1950, hingga akhirnya resmi dikuasai 100% sahamnya pada tahun 1996. Kesemua perusahaan top tersebut masih ada sampai sekarang, masih dimiliki oleh Berkshire, dan semakin moncer kinerjanya.
Dalam mengaplikasikan prinsipnya, Warren Buffet tidak terburu-buru dalam mengeksekusi keputusan-keputusan investasi. Hal ini terungkap saat Warren Buffet menyinggung besarnya aset Berkshire dalam bentuk kas dan setara kas senilai USD 144 miliar. Kali ini Warren Buffet berkata bahwa besarnya kas setara kas yang disimpan Berkshire pada US Treasury Bills bukan merupakan bentuk patriotisme. Bukan juga karena Warren Buffet mengantisipasi kejatuhan pasar seperti yang diduga oleh kebanyakan orang. Besarnya uang kas yang belum tersalurkan ke instrumen investasi yang lebih menghasilkan merupakan konsekuensi dari gagalnya Buffet dan Munger menemukan perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang sesuai kriteria mereka berdua. Ditulis di Annual Report ini, standard nyaman Buffet dan Munger adalah memegang kas dan setara kas senilai USD 30 miliar.
Pelajaran ini menunjukkan ke kita bahwa investasi itu harus dilakukan dengan cermat dan seksama, tidak perlu terburu-buru. Ritme dari investasi itu selayaknya sebuah pertandingan marathon. Bukan kecepatan yang utama, tapi endurance.
Empat raksasa Berkshire Hathaway.
Berkshire Hathaway merupakan perusahaan holding dari aneka ragam jenis perusahaan. Beberapa dari perusahaan yang dibawahi Berkshire juga ada yang memiliki beberapa anak perusahaan. Meskipun demikian, dari ratusan perusahaan yang dinaungi oleh Berkshire, Buffet menyoroti secara khusus empat “pemain utamanya” yang berkontribusi signifikan terhadap value perusahaan.
Klaster pertama adalah perusahaan asuransi, yang Berkshire efektif menguasai 100% sahamnya. Di sini Warren menyinggung peran dari float, uang gratis yang berperan besar dalam peningkatan nilai perusahaan. Menurut Buffet, perusahaan asuransinya memiliki moat yang mustahil ditiru oleh perusahaan asuransi lainnya, yaitu jaminan pembayaran klaim yang di-back up oleh modal yang didapat dari kekuatan gurita bisnis Berkshire.
Raksasa kedua adalah Apple. Kepemilikan Berkshire atas Apple hanya 5,55%, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya 5,39%. Namun, Warren Buffet mengingatkan bahwa setiap 0,1% dari pendapatan Apple tahun 2021 bernilai USD 100 juta. Peningkatan kepemilikan Berkshire atas Apple sebesar 0,16% berarti peningkatan value perusahaan senilai USD 1,6 miliar. Peningkatan ini didapat Berkshire secara cuma-cuma. Gratis. Hal ini dimungkinkan karena Apple melakukan buyback saham di sepanjang tahun 2021.
Gajah selanjutnya adalah BNSF (Burlington Northern Santa Fe), sebuah perusahaan rel kereta api di Amerika Serikat. Sepanjang tahun 2021 BNSF membukukan laba USD 6 miliar. Keuntungan ini didapat dari rekor perjalanan kereta api sejauh 229 juta kilometer dan volume muatan hingga 535 juta ton.
Kontributor utama terakhir adalah BHE (Berkshire Hathaway Energy), perusahaan energi, yang membukukan keuntungan USD 4 miliar pada tahun 2021. Selain labanya, Warren Buffet juga secara spesifik membanggakan kinerja BHE dalam aspek pengurangan gas rumah kaca. Perusahaan mengklaim bahwa BHE berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari semula 79,9 juta metric ton di tahun 2005 menjadi 63,5 metric ton di 2021 ini.
Total keempat raksasa Berkshire tersebut berkontribusi terhadap 20,25% laba bersih perusahaan.
(Note: 20,25% memperhitungkan peningkatan aset dari aksi buyback yang dilakukan oleh Apple, sedangkan pendapatan pada laporan keuangan hanya mengakui keuntungan dari dividen Apple).
Peran float (uang gratis)
Seperti dibahas sebelumnya, jagoan utama Berkshire adalah perusahaan asuransinya. Salah satu alasan di balik bagusnya bisnis asuransi ini adalah keberadaan float, atau uang gratis yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Float adalah uang yang bukan milik Berkshire, yang dapat diinvestasikan dan pada akhirnya bisa menjadi penyumbang profit Berkshire.
Untuk lebih memahami float, Warren Buffet membahasnya panjang lebar di Annual Report ini. Sebuah perusahaan asuransi memiliki model bisnis yang unik: menerima pembayaran di depan dalam bentuk premi, dan membayar klaim asuransi di masa depan kalau memang ada klaim. Buffet menyebut model bisnis asuransi sebagai bisnis collect-now pay-later yang pada akhirnya membuat perusahaan mendapat float dalam jumlah yang sangat besar seiring dengan bertumbuhnya perusahaan asuransi. Pada 1970 saat Berkshire memulai bisnis asuransi setelah mengakuisisi perusahaan National Indemnity, jumlah float yang dapat diputar hanya USD 39 juta. Pada tahun 2019, Berkshire melalui perusahaan asuransinya mengelola float USD 129,4 miliar.
Fenomena ini dibilang Buffet sebagai hal yang menjanjikan dalam bisnis asuransi. Bagaimana tidak. Secara kumulatif perusahaan asuransi akan membayar klaim pada nominal di bawah premi yang didapatnya. Memang ada beberapa waktu saat jumlah klaim melebihi jumlah premi yang diterima, namun itu hanya kecil secara persentase dan tidak akan menggerus float secara signifikan. Jikapun terjadi, penurunan float akan sangat perlahan dengan tingkat penurunan maksimal -3%. Hal ini didukung oleh klausul perusahaan asuransi Berkshire, yang menegasikan klaim dalam jumlah besar yang harus dilunasi segera. Selanjutnya apabila jumlah float setelah dikurangi dengan klaim dan biaya operasional perusahaan, termasuk gaji-gaji, masih ada sisa, maka selisih tersebut menjadi keuntungan perusahaan.
Float yang dipegang perusahaan asuransi juga tidak didiamkan saja. Uang klien tersebut akan diinvestasikan ke dalam instrumen investasi. Meskipun uang pada perusahaan asuransi datang dan pergi, secara agregat float kebal terhadap risiko penurunan nilai. Hal ini yang menurut Buffet dapat dijadikan modal dasar untuk bicara “jangka panjang.”
Uang yang dipegang oleh perusahaan asuransi biasanya diinvestasikan ke dalam obligasi rating tinggi. Sayangnya beberapa tahun terakhir tingkat pengembalian dari obligasi rating tinggi tidak begitu menjanjikan karena hanya menawarkan bunga yang rendah. Beberapa perusahaan asuransi mencoba bermain api dengan menanam float ke obligasi tingkat rendah yang menawarkan bunga lebih tinggi. Tentunya ini sangat berisiko sekali. Berkshire tidak melakukan hal tersebut karena memiliki struktur permodalan yang sangat kuat, termasuk kas yang melimpah. Ini adalah moat perusahaan asuransi di bawah naungan Berkshire Hathaway yang sulit ditandingi oleh perusahaan asuransi manapun di dunia.
Buyback saham
Paragraf pertama seksi Chairman’s Letter diisi Warren Buffet dengan tugas utama yang dia dan Charlie Munger emban: mengelola uang para pemegang saham Berkshire. Dan dia merasa mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan value dari investasi para pemegang saham. Tugas ini dapat berwujud tiga hal: 1) meningkatkan earning power perusahaan yang dikendalikan oleh Berkshire melalui pertumbuhan internal perusahaan atau dengan cara melakukan akuisisi, 2) menjadi pemegang saham minoritas dengan membeli saham perusahaan-perusahaan yang bagus, dan 3) buyback saham Berkshire.
Opsi terakhir dipandang Warren Buffet sebagai alternatif yang paling masuk akal dan paling menguntungkan dibanding dua lainnya. Dengan membeli kembali saham Berkshire, maka secara otomatis persentase pemegang saham yang lain meningkat. Dan meningkatnya persentase saham investor individual juga secara langsung meningkatkan hak atas laba bersih perusahaan.
Selama dua tahun terakhir (2019 – 2021), Berkshire telah melakukan buyback saham hingga 9% dari jumlah saham beredar di akhir tahun 2019 dengan total biaya USD 51,7 miliar. Aksi korporasi ini meningkatkan kepemilikan pemegang saham atas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan secara penuh oleh Berkshire (seperti BNSF atau Geico) ataupun perusahaan yang dimiliki sebagian (seperti Coca-Cola dan Moody’s) meningkat 10%. Buyback yang dilakukan oleh Berkshire juga meningkatkan nilai float per saham sebesar 25%.
Berkshire sendiri juga menikmati peningkatan kepemilikan atas aksi buyback saham Apple. Sebagai pemegang 5,39% saham Apple per akhir 2020, porsi kepemilikan Berkshire atas Apple meningkat menjadi 5,55% pada tahun 2021. Peningkatan kepemilikan ini diklaim Buffet bernilai USD 1,6 miliar. Uang gratis sekali lagi yang dinikmati oleh Berkshire Hathaway dan tentunya pemegang sahamnya.
Buyback saham merupakan hal yang positif bagi investor, termasuk investor ritel seperti saya. Alasan pertama adalah peningkatan porsi kepemilikan saham atas perusahaan tersebut. Alasan berikutnya adalah bahwa manajemen perusahaan yang melakukan pembelian kembali pasti yakin atau optimis dengan prospek masa depan perusahaan tersebut. Saat internal perusahaan optimis terhadap masa depan perusahaannya, maka investor ritel yang tergolong outsider patut mengapresiasinya.
Berinvestasi dengan hati
Menurut Warren Buffet, pekerjaan yang ideal adalah jenis pekerjaan lapangan dan yang bisa memilih orang yang disukai untuk bekerja bersama. Namun situasi ideal tadi hanya bisa didapat jika kita tidak perlu uang.
Kenyataannya tidak begitu. Realitas ekonomi selalu menjauhkan kita dari situasi ideal yang kita inginkan. Tak terkecuali Warren Buffet.
Warren Buffet dan Charlie Munger baru mendapat apa yang diidam-idamkan saat mereka bekerja sama mengembangkan Berkshire Hathaway. Di sana mereka bisa memilih orang yang disukai dan dipercayai. Karyawan-karyawan yang bekerja di kantor Berkshire merupakan orang-orang yang berbakat dan memang pantas untuk bekerja di sana. Suasana kerja di Berkshire begitu kondusif hingga tingkat perputaran karyawan sangat minim: rata-rata 1 karyawan per tahun saja.
Saat menulis ini Warren Buffet ingin menyampaikan bahwa penting sekali untuk menjadikan pekerjaan kita sesuatu yang menyenangkan dan memuaskan. Seperti dilakukan oleh Buffet selama puluhan tahun: mengajar. Mengajar kelas investasi merupakan sesuatu yang memberi kepuasan bagi Warren Buffet hingga dia akhirnya berhenti mengajar pada tahun 2018.
Kepada murid-muridnya dulu, Warren Buffet selalu berpesan agar mereka tidak pernah menyerah untuk mencapai cita-citanya. Karena saat mereka menemukan pekerjaan yang benar-benar diinginkan, maka saat itu mereka sudah tidak dapat dibilang “bekerja” lagi.
Investasi pun demikian. Dibutuhkan kesenangan untuk menekuni dunia ini. Warren Buffet telah menunjukkan hal tersebut, saat dia mulai berinvestasi pertama kali di usia kanak-kanak. Passionnya di dunia ini tak pernah luntur sedikitpun dari kesenangan yang dirasakannya dulu. Hasilnya sekarang bisa dilihat oleh semua orang. Saat kita gembira dalam mengerjakan sesuatu, maka segala kerja keras dan usaha akan terasa seperti main-main saja. Menyenangkan. Dan pada akhirnya hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Terakhir, tak lupa Warren Buffet mengumumkan rencana RUPS Berkshire Hathaway yang akan diselenggarakan di Omaha pada penghujung April 2021 ini. Apakah anda salah satu pemegang saham Berkshire Hathaway?
Akhir kata, selamat berinvestasi.
Cross posting regarding WB and Berkshire Hathaway. Enjoy !!
https://korporatisasi.com › 2020/12/22
Coca Cola & Kesabaran Warren Buffett | Korporatisasi