The Billionaire Rd: Ends, Ways, Means Dalam Berinvestasi
Ilmu kemiliteran mengenal strategi (strategy) adalah persamaan matematika dari tujuan (ends), cara/metode/konsep (ways), dan sumber daya (means). Konsep ends, ways, means ini pertama kali dicetuskan oleh Arthur F. Lykke Jr., seorang pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat, dalam paper-nya yang berjudul “Defining Military Strategy” pada tahun 1989. Lykke mengibaratkan strategi keseluruhan sebagai bangku berkaki tiga, yang akan bisa berfungsi sebagai bangku jika ketiga kakinya benar-benar kokoh dan sama kuatnya. Keseimbangan mutlak hukumnya agar strategi yang dijalankan bisa berjalan dengan sempurna. Strategi yang seimbang dan mengandung risiko yang terbatas jika cara yang diambil (ways) masuk akal dengan dibekali oleh sumber daya yang cukup (means) untuk mencapai tujuan tertentu (ends). Di sisi lain, jika salah satu dari kaki means dan ways terlalu pendek (tidak mencukupi), atau kaki ends terlalu panjang (tidak realistis), maka strategi tidak akan mencapai titik keseimbangan dan tentunya mengandung risiko yang tinggi.
Konsep keseimbangan bangku berkaki tiganya Arthur F. Lykke tersebut tentunya dapat diterapkan dalam bidang apa saja, termasuk dalam berinvestasi. Untuk menjadi sukses berinvestasi tentunya harus memiliki tujuan yang realistis, cara yang tepat, dan sumber daya yang memadai.
Mari kita bahas satu-satu.
Tujuan realistis.
Sebelum bicara realistis-tidak realistis, pertama-tama tentunya kita harus memiliki tujuan yang jelas. Define your goal! Apakah untuk mengumpulkan dana pensiun, apakah ingin naik haji, atau sekedar liburan, tentunya masing-masing dari tujuan keuangan tersebut memiliki cara yang unik untuk mencapainya. Cita-cita ingin punya dana pensiun sekian M untuk 10 tahun lagi tentunya tidak realistis apabila kita sekarang hanya punya tabungan 10 juta rupiah. Target yang tidak realistis tentunya akan mendorong kita untuk tergiur dengan iming-iming investasi return tinggi dalam jangka waktu yang relatif pendek. Model investasi seperti itu tentunya sangat berisiko dan pasti dapat digolongkan sebagai investasi bodong.
Cara yang tepat.
Banyak sekali model-model investasi yang dapat kita tempuh untuk mencapai tujuan keuangan kita. Ada saham, emas, properti, reksadana, dan lain-lain. Untuk tujuan keuangan jangka pendek, baiknya uang kita tempatkan pada jenis investasi konservatif seperti deposito, obligasi pemerintah, atau reksadana pasar uang yang hampir tidak mengandung risiko. Tentunya dengan tingkat pengembalian yang tidak besar. Untuk investasi jangka menengah, tingkat risiko dapat sedikit dikompromikan. Jenis investasi reksadana pendapatan tetap, obligasi swasta maupun reksadana saham menjanjikan potensi keuntungan yang lebih bagus dengan tingkat risiko yang terukur. Untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun, investor seharusnya berani untuk menempatkan asetnya pada metode investasi yang berfluktuatif namun bisa berharap pada imbalan di atas 20 persen. Saham, misalnya. Jangan juga mencoba berinvestasi di instrumen investasi yang tampak menggiurkan namun sejatinya zonk.
Sumber daya yang memadai.
Setidaknya ada tiga sumber daya yang sangat menentukan sukses tidaknya seorang investor mencapai tujuan investasinya: modal, skill, dan waktu. Modal merupakan faktor pimer dalam sebuah investasi. Tanpa modal investasi itu hanya merupakan teori; tidak bisa dipraktikkan. Selanjutnya seorang investor dituntut untuk memiliki skill investasi yang mumpuni. Keahlian ini hanya bisa didapat dari gabungan pengetahuan dan keahlian. Pengetahuan didapat dari belajar, membaca buku, ikut seminar, dll, sedangkan keahlian didapat dari pengalaman. Investor yang sukses seharusnya memiliki pengetahuan dan pengalaman tersebut. Sumber daya ketiga yang paling penting adalah waktu. Waktu merupakan sahabat karib investor. Albert Einstein pernah mencetuskan konsep “keajaiban dunia kedelapan,” yaitu bunga berbunga (compounding interest). Bunga berbunga ibarat bola salju, yang semakin lama dia menggulung, semakin besar bola salju itu pada akhirnya. Investasi pun sama. Investor yang memiliki horizon investasi yang Panjang akan mendapatkan hasil yang maksimal dengan tingkat risiko yang minimal.
Pada akhirnya, investor yang sukses harus memiliki strategi investasi yang tepat, tentunya dengan menjaga keseimbangan antara tujuan, cara, dan sumber daya yang dimiliki. Keseimbangan strategi yang dipakai seharusnya mampu untuk meminimalkan risiko investor dari kebangkrutan.