Eeasy Reads

Rio de Janeiro 2 – Di Restoran Barbeque

Rio de Janeiro,

Hari ke-2 di Rio masih merupakan hari kerja buat kami. Namun untuk siswa seperti saya, tidak ada acara khusus yang harus dilakukan. Hanya apel pagi yang harus saya hadiri di Dixmude, setelah itu bebas, menunggu jam pesiar. Namun bagi kru kapal, hari itu adalah hari sibuk. Terlihat oleh saya para kru sibuk melaksanakan corvée, yaitu gotong royong, memasukkan bahan-bahan logistik yang akan digunakan untuk pelayaran etape selanjutnya. Terlihat juga tank-tank Marinir Brasil sudah berjajar di dermaga, siap melaksanakan embarkasi di BPC Dixmude. Memang akan dilaksanakan latihan bersama selama 3 hari antara Angkatan Laut Perancis dan Brasil, lengkap dengan operasi pendaratannya. Hal ini sebagai salah satu bentuk promosi kepada Angkatan Laut Brasil yang berencana untuk membangun beberapa unit BPC / LHD (Landing Helicopter Dock).

Siang itu saya kembali bertemu dengan perwira Brasil yang saya temui di hari sebelumnya. Namanya Bruno, dan dia adalah seorang pengawak kapal selam. Kembali saya bertanya kepadanya tentang akses transportasi ke tempat-tempat tujuan wisata. Dan dia pun menjelaskan kepada saya dengan gamblang. Tak jarang pula dia menuliskan pertanyaan-pertanyaan penting dalam Bahasa Portugal yang dapat saya gunakan sewaktu-waktu, sebagai jaga-jaga kalau saya mengalami kesulitan di perjalanan. Tak lupa saya bertanya kepadanya tempat di mana saya bisa membeli sebuah Brevet Kapal Permukaan. Dan dengan baik hati, dia mengantar saya ke toko penjualan aksesoris militer yang terletak tak jauh dari pelabuhan. Di sana saya membeli barang yang saya cari. Hal ini sedapat mungkin saya lakukan karena saya mengoleksi Brevet Kapal Permukaan dari Angkatan Laut asing. Sejauh ini saya sudah punya India, Malaysia, Philiphina,Uni Emirat Arab, Perancis dan sekarang Brasil. Satu negara yang saya lewati adalah Afrika Selatan dikarenakan barang tersebut tidak dijual bebas.

Malamnya ada acara makan malam bersama satu angkatan. Rencana makan malam dilaksanakan di sebuah restoran bernama Porçao yang terletak di bilangan Botafogo. Di sini saya tergabung dengan angkatan 2009. Artinya teman-teman saya masuk Akademi Angkatan Laut Perancis tahun 2009. Hal yang menarik mengingat kalau di Indonesia, dalam sebuah Akademi Militer, tahun angkatan disebut berdasarkan tahun keluarnya. 

Pukul 20.00 saya sudah berkumpul di depan BPC Dixmude yang sandar di belakan Georges Leygues. Di dermaga saya menunggu teman-teman yang lainnya untuk berangkat bersama-sama dengan menggunakan taksi. Setelah berkumpul semua, dengan jumlah tak kurang dari 20 orang, berangkatlah kami ke Avenida Rio Branco untuk mencari taksi. Tempatnya ternyata tak begitu jauh dari pelabuhan, kurang lebih 15 menit perjalanan dengan biaya taksi sebesar 18 reals.

Sampai di restoran Porçao, saya pun mengambil tempat, saya duduk di sebelah teman saya Joao dari Brasil. Di sana sudah dipersiapkan sebuah ruangan untuk kurang lebih 100 orang. Di tiap meja tersedia sebuah kertas berbentuk lingkaran yang bertuliskan di dua sisi. Satu sisi berwarna hijau dengan tulisan YES, sisi yang lain berwarna merah bertuliskan NO. Hal ini dimaksudkan agar pelayan yang nantinya menyajikan makanan tahu kalau kita ingin tambah atau tidak. Setelah sedikit pembukaan dari Sang Ketua Angkatan, Joao mengajak saya untuk segera memulai mengambil makanan. Ternyata Porçao ini model restoran all you can eat. Dan untungnya sebelum berangkat saya tidak makan di kapal, sengaja mengosongkan perut untuk menghadapi malam yang panjang di Porçao.

Babak pertama pun dimulai, saya pun mengambil beraneka macam makanan yang tersaji. Ada salad, masakan jepang, masakan brasil, nasi, dan sebagainya. Setelah piring saya penuhi, saya kembali ke meja saya untuk menyantapnya. Rasanya bagi saya tidak terlalu nikmat. Menurut saya cenderung masam, mungkin seperti itu rasa masakan di Brasil.

Setelah habis piring pertama saya hendak beranjak untuk memilih makanan yang lain, namun tiba-tiba datang seorang pelayan membawa seonggok daging barbeque. Karena kertas lingkaran yang ada di saya pada posisi hijau maka dia pun menghampiri meja saya dan mengiris beberapa iris daging panggang ke piring saya. Dan setelah itu, secara terus menerus, datang berbagai jenis daging-daging barbeque lainnya. Dari sini saya baru paham, kalau makanan yang saya ambil pertama kali tadi adalah appetizer. Dan restoran ini adalah restoran barbeque, di mana menu utamanya adalah segala macam daging yang sudah dipanggang.

Setelah daging sapi yang pertama, silih berganti datang daging ayam, daging kambing, daging rusa, daging burung onta, jeroan ayam, dan daging-daging yang lainnya termasuk daging babi yang tidak saya makan. Seluruh daging yang disajikan kualitas nomor satu, sangat empuk dan sangat enak dimakan. Sungguh, tidak akan menyesal datang ke restoran ini. Yang saya sesalkan hanya satu : kenapa siang tadi saya sempat makan siang… Karena, terbukti saya tidak dapat menikmati seluruh hidangan yang disajikan.

Setelah kurang lebih dua jam kami menikmati seluruh hidangan, datanglah hidangan penutup. Yang ini tidak sepuasnya, masing-masing orang hanya mendapat segelas besar es krim. 

Setelah itu kembali ke kapal, mempersiapkan diri untuk berkunjung ke Corcovado keesokan harinya. Pastinya tidur malam itu sangat nyenyak, hasil dari makan-makan di Porçao, sebuah restoran yang recommended.

-bersambung….-

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *