Eeasy Reads

Rio de Janeiro 1 – Blackberry dan Google Maps

Rio de Janeiro,

Pagi itu, pukul 8.00 waktu Brasil saya sudah berjejer dengan rapi, dengan seragam putih-putih, melaksanakan Peran Parade di geladak helicopter Frigate Georges Leygues. Tak lama lagi saya akan dapat menginjakkan kaki di Benua Amerika untuk pertama kalinya. Kapal melaju dengan tenang sepanjang alur masuk Rio de Janeiro. Di belakang kami tampak Dixmude, dengan badan besarnya, mencoba mengikuti tikas kami pada jarak kurang lebih 2 mil laut. Sepanjang perjalanan di alur tampak oleh mata saya sebuah gunung indah yang orang menyebutnya Sugar Loaf. Tak jauh di sebelahnya tampak pula patung Kristus yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru, kokoh berdiri di bukit Corcovado.

Sekitar satu jam perjalanan kami pun tiba di pelabuhan yang telah disiapkan dan bersandar dengan mulus. Suasana pagi itu cukup terik hingga saya pun berkeringat, hal yang jarang saya alami sewaktu onboard di kapal yang ber-AC. Dan, sejarah pun mencatat, pada hari itu, hari Selasa tanggal 5 Juni 2012, saya telah menginjakkan kaki di Benua Amerika. Lengkap sudah lima benua sudah pernah saya rasakan.

Hari itu dan hari besoknya adalah hari kerja buat kami. Dua pengarahan dan satu cocktail party mengisi hari pertama saya di Rio de Janeiro. Dengan dua hari kerja, praktis kami mempunyai empat hari libur yang bisa digunakan untuk menikmati kota yang cantik ini.

Buat saya, waktu-waktu pesiar di negara asing akan terasa menyenangkan jika dua hal terpenuhi : Blackberry aktif dan akses transportasi mudah. Oleh karena itu hari pertama saya segera mencari tempat penjualan kartu sim TIM yang menyediakan layanan internet Blackberry. Dengan bertanya ke seorang Perwira Brasil yang menjadi Perwira Penghubung buat Georges Leygues, meluncurlah saya ke stasiun Metro Uruguaiana. Beruntung bagi saya, pelabuhan tempat kami sandar berada tak jauh dari pusat kota yang disebut Centro. Hanya perlu berjalan selama 10 menit sampailah saya ke stasiun metro Uruguaiana dan membeli sebuah kartu perdana TIM seharga 5 reals. Begitu saya pasang ternyata layanan Blackberry secara otomatis terpasang. Cukup memudahkan.

Tapi, itu semua hanya berlangsung selama satu hari. Setelah itu layanan Blackberry tidak bisa diakses dikarenakan simcardnya harus diaktifkan. Bagi wisatawan mancanegara seperti saya, untuk mengaktifkan harus pergi ke kantor layanan TIM yang terletak di daerah Copacabana. Namun, saya meminta tolong Joao teman saya untuk mengaktifkan kartu saya dengan menggunakan nomor CPF miliknya. Nomor CPF adalah semacam nomor kependudukan di Brasil. Cara mengaktifkan cukup mudah, tekan sembarang nomor, masukkan nomor CPF dan tunggu beberapa menit. Setelah itu kartu TIM kita bisa diisi ulang dan untuk mengaktifkan layanan Blackberry dengan cara kirim sms bertuliskan ilimitado ke 8080. Tarifnya 1 real per hari.  

Setelah Blackberry aktif, secara otomatis saya dapat mengakses aplikasi Google Maps. Google Maps adalah senjata utama saya sewaktu bepergian. Karena dengan aplikasi tersebut kita dapat mengetahui bis atau metro apa yang harus kita ambil untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal tersebut sudah saya praktekkan di New Delhi dan Cape Town. Dan hal tersebut menjadi sangat penting di Rio, di mana tidak semua orang berbahasa Inggris, yang tentunya menyulitkan kita untuk bertanya.

Dan, dengan tersedianya layanan Blackberry, dengan mudah saya dapat menyusun jadwal kunjungan yang wajib saya lakukan: Sugar Loaf, Corcovado, stadion Maracana dan pantai Copacabana.

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *