Eeasy Reads

EAOM 2012

BPC Dixmude,

Nama EAOM ini sudah terngiang-ngiang di telinga saya sejak saya Kadet tingkat II di AAL. Waktu itu, Kadeppel (Kepala Departemen Pelaut) saya adalah Kolonel Laut (P) Hardjo Susmoro. Beliau sering bercerita mengenai pengalaman sekolah di Perancis, EAOM maupun CID. Pernah melaksanakan wajib kunjung di kediaman beliau, beliau banyak bercerita mengenai pengalaman mengikuti pendidikan di Perancis, yang membuat saya jadi ingin pergi ke Perancis, paling tidak merasakan bagaimana suasana belajar di sana.

Hal itulah yang membuat saya mengikuti kursus bahasa Perancis di CCCL maupun di Pusdiklat Bahasa Kemhan. Dengan satu tujuan, suatu saat mendapat kesempatan belajar di Perancis. Dan, di sinilah saya sekarang, berada di geladak BPC Dixmude, melaksanakan misi Jeanne d’Arc.

Sebenarnya apa sih EAOM ? EAOM adalah singkatan dari Ecole d’Application des Officiers de Marine, yang dalam bahasa Indonesianya boleh disebut sebagai « Sekolah Aplikasi Perwira Angkatan Laut ». EAOM adalah sebuah bagian dalam kalendar pendidikan Ecole Navale (AAL Perancis) untuk para Kadet tingkat akhir, atau istilah simpelnya « magang ». EAOM ini digunakan sebagai bekal penugasan yang mana mereka melaksanakan operasi yang lama dan jauh, yang belum pernah dilaksanakan oleh para Kadet tersebut.

EAOM ini dulunya menggunakan kapal latih Perancis yang terkenal, Jeanne d’Arc, dan sebuah kapal frigate antikapal selam George Leyques. Jeanne d’Arc adalah jenis kapal induk helicopter, yang mana saya pernah beruntung mengunjunginya pada tahun 2005 pada saat saya singgah di Brest dalam KJK Luar Negeri 2005. Namun, pada tahun 2009 Jeanne d’Arc melaksanakan misi EAOM terakhirnya, sebelum akhirnya dipensiunkan. Setelah Jeanne d’Arc tidak aktif, Perancis tidak punya lagi kapal latih sekelas Jeanne d’Arc yang bisa digunakan untuk EAOM, yang mempunyai akomodasi untuk kurang lebih 150 siswa. Salah satu alasannya adalah karena cost yang tinggi untuk membuat kapal baru yang (hanya) digunakan sebagai kapal latih. Namun program EAOM ini tetap harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Solusinya adalah menggunakan kapal perang yang operasional, yang mempunyai akomodasi yang cukup untuk mengangkut para Kadet. Dipilihlah kapal jenis BPC sebagai solusi. BPC adalah kependekan dari Batiment de Projection et de Commandement, atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah Kapal Proyeksi Kekuatan dan Komando. Ini adalah solusi yang brilian, karena Perancis tidak perlu membangun kapal latih baru, para Kadet tetap bisa melaksanakan EAOM, dan sekaligus mendapat pengalaman yang sebenarnya, karena dengan BPC, mereka diikutkan misi operasional yang sebenarnya. Tidak seperti Jeanne d’Arc yang « hanya » sekedar muhibah. Namun misi EAOM ini selama tiga tahun terakhir (2010-2012) tetap menggunakan nama “Mission Jeanne d’Arc”

Kapal kelas BPC ini ada tiga buah : BPC Mistral L-9013, BPC Tonnerre L-9014 dan BPC Dixmude L-9015. Tahun 2010 EAOM menggunakan Tonnerre, 2011 dengan Mistral, dan sekarang, 2012 berlayar menggunakan Dixmude. Kebetulan Dixmude ini adalah kapal terakhir, yang baru diluncurkan tahun 2011 akhir, dan EAOM ini adalah misi operasionalnya yang pertama kali. Kesimpulannya : saya cukup beruntung dapat merasakan kapal baru, yang mana saya belum pernah merasakannya di kapal perang Indonesia.

Trus, kegiatannya apa saja ? 

Jadi EAOM 2012 ini dibagi dalam tiga fase. Yang pertama adalah pre-mission di Ecole Navale, Lanveoc selama dua minggu. Kedua , pre-mission di Toulon selama dua minggu juga, karena pangkalan BPC Dixmude terletak di Toulon. Yang ketiga adalah fase laut, berlayar selama lima bulan yang akan finish di Brest pada tanggal 25 Juli 2012, insya Allah. Jadi total waktunya adalah enam bulan, belum dipotong libur sabtu-minggu, cuti pra-misi, dsb.

Tahap pertama, yang dilaksanakan adalah belajar di Ecole Navale. Di sana, setiap hari kami belajar, dari jam 8.30 pagi hingga jam 5 sore. Total jam pelajarannya adalah 8 jam pelajaran, dengan break antarjam pelajaran selama 5 hingga 10 menit. Ada juga istirahat makan siang, dari jam 12 hingga jam 1 siang. Seperti layaknya Kadet dan kehidupan militer, kami pun mengenal apel di sini. Apel pagi jam 8 pagi, apel siang jam 1 siang. Tahap ini saya rasakan cukup berat, utamanya masalah bahasa. Benar-benar tidak mengerti apa yang diajarkan, padahal pelajaran-pelajaran yang diberikan sebagian besar saya sudah terima di AAL dulu. Untungnya hari Sabtu-Minggu libur, sehingga bisa melepaskan tekanan sejenak.

Tahap ke-2  berlangsung di Toulon, sebuah kota pesisir di selatan Perancis, berbatasan dengan Laut Mediterania. Di sinilah pangkalan Angkatan Laut Perancis  terbesar berada. Mulai dari kapal induk Charles de Gaulle, BPC, frigat La Fayette, kapal selam nuklir, hingga kapal tunda pun ada di Toulon. Selama tahap ini kami belajar di atas geladak BPC Dixmude. Program yang kami laksanakan adalah orientasi kapal dan pelajaran kelas. Kami dibagi menjadi 4 escouade (regu) yang terdiri dari 30 siswa. Satu escouade dibagi lagi menjadi dua grup berisikan 15 siswa. Saya masuk dalam escouade 4, grup 42. Selama di Dixmude, saya tinggal dalam sebuah kamar berkapasitaskan enam orang. Saya satu-satunya etranger (siswa asing)  di sana. Dari 6 orang tadi, 3 orang korps pelaut, 2 orang korps teknik, dan seorang lagi korps suplai. Satu kamar berarti satu escouade dan satu grup. Dalam tahap ini, praktis kami laksanakan selama delapan hari, sisanya adalah libur sabtu-minggu dan long-weekend, sebagai persiapan penugasan jauh.

Tahap ke-3 adalah tahap inti, yaitu berlayar. Tahun 2012 ini, rute pelayaran EAOM adalah berkeliling negara-negara Afrika, ke selatan hingga Tanjung Harapan, ke barat hingga ke Brasil, kembali ke utara untuk kembali menuju ke Perancis. Rincian kota-kota yang akan kami kunjungi selama tahap laut adalah sebagai berikut : Beirut-Libanon, Jibouti-Jibouti, Mombassa-Kenya, Port Victoria, Le Port, Cape Town, Rio de Janeiro, Abidjan, Dakkar, Lisbon hingga terakhir di Brest. Total waktu berlayar adalah 105 hari dan lama sandar adalah 37 hari.

Selama fase ketiga ini kami akan menggunakan dua kapal untuk berlatih, BPC Dixmude dan FASM (Fregate antikapal selam) George Leyques. Masing-masing escouade akan mencicipi dua kali onboard di George Leyques, yang mana kami akan melaksanakan tugas jaga, baik jaga di anjungan maupun di PIT. Sedangkan selama di BPC Dixmude kami akan melaksanakan pelajaran kelas dan juga melaksanakan pekerjaan harian di Departemen-Departemen di kapal yang akan digilir. Di Dixmude juga kami akan melaksanakan tugas dinas anjungan dan PIT selama dua kali (dua etape), sesuai escouade masing-masing. Untuk escouade saya, saya akan berada di George Leyques pada saat etape Beirut – Djibouti dan Cape Town – Rio de Janeiro. Sedangkan tugas jaga di Dixmude pada saat etape Mombassa – Le Port dan Abidjan – Dakkar. 

Kami juga akan terlibat dalam misi penumpasan perompak di Somalia dan juga misi-misi bilateral Perancis dengan Arab Saudi, Pantai Gading dan Brasil. Selain itu akan diadakan latihan pendaratan di Djibouti, bersama-sama dengan Kadet Angkatan Darat tingkat akhir yang berjumlah 10 orang, yang juga onboard di Dixmude. Belum tahu apakah nantinya kami, siswa asing, akan dilibatkan atau tidak, semoga tidak harap saya. Karena saya tidak membawa peralatan tempur seperti mereka. Karena latihan akan dilaksanakan selama tiga hari, berbivak di tenda seperti layaknya prajurit Angkatan Darat ataupun Marinir berlatih.

Itulah garis besar yang bisa saya tuliskan di sini untuk tahap laut. Belum terlalu detail memang karena belum saya alami. Untuk cerita-cerita di dalamnya akan saya tuliskan nanti seiring dengan berjalannya waktu.

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *